Probolinggo (30 September 2024) - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo menggelar kegiatan sosialisasi dan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama warga lokal di wilayah sekitar kawasan hutan RPH Taman Timur, BKPH Taman.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian hutan serta mencegah terjadinya karhutla yang kerap mengancam ekosistem dan keberlanjutan kehidupan.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, ini dihadiri oleh berbagai pihak, Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH ) Taman H.Mohamad Rifa’I yang juga sebagai narasumber, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Taman Timur Hasbullah beserta jajaran, termasuk perwakilan tokoh masyarakat, anggota LMDH Tanjungsari, dan KTH serta warga desa yang tinggal di sekitar kawasan hutan.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai bahaya kebakaran hutan serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Baca juga:
Perhutani Sambut Baik LPLP-TN DPC Banyuwangi
|
Kepala Perhutani KPH Probolinggo Aki Leander Lumme, S.Hut. Melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Taman H.Mohamad Rifa’I menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya strategis Perhutani dalam mengurangi risiko kebakaran hutan di musim kemarau.
"Keterlibatan aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga kawasan hutan. Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh elemen masyarakat memiliki kesadaran penuh akan pentingnya mencegah kebakaran hutan, karena dampaknya tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan dan penghidupan warga setempat, " ujarnya.
Baca juga:
Perhutani Survey Lisdes Dalam Kawasan Hutan
|
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi mencakup penjelasan mengenai penyebab utama karhutla, seperti pembukaan lahan dengan cara membakar, serta cara-cara pencegahan seperti membuat sekat bakar, melaporkan titik api secara cepat, dan tindakan pemadaman dini yang aman.
Selain itu, warga juga diajak untuk terlibat dalam program Masyarakat Peduli Api (MPA) yang diluncurkan oleh Perhutani sebagai inisiatif untuk mengaktifkan partisipasi komunitas lokal dalam pengawasan hutan.
Dalam kampanye tersebut, Perhutani juga mengenalkan alat-alat pemadam sederhana dan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk pengelolaan lahan tanpa harus melakukan pembakaran. Kampanye ini disambut baik oleh warga setempat, yang antusias dalam mengikuti diskusi serta simulasi pencegahan karhutla.
Perwakilan Tokoh Masyarakat Selamet Hasanudin turut serta dalam kegiatan tersebut menyatakan pentingnya kolaborasi antara Tokoh masyarakat, pemerintah, dan masyarakat lokal dalam menjaga keamanan hutan.
"Kami siap mendukung setiap langkah preventif yang dilakukan oleh Perhutani, dan masyarakat lokal diharapkan dapat bekerja sama untuk melaporkan setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan, " ujar perwakilan dari Tokoh Masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Perhutani Probolinggo berharap dapat menekan angka kejadian karhutla di wilayah Probolinggo Khususnya BKPH Taman dan sekitarnya. Sinergi yang terjalin antara warga lokal dan berbagai pihak terkait diharapkan mampu menjaga kawasan hutan dari ancaman kerusakan, serta mendukung upaya perlindungan dan konservasi hutan yang berkelanjutan.
Dengan keberhasilan sosialisasi ini, Perhutani Probolinggo berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di berbagai wilayah lainnya, guna menciptakan kesadaran kolektif yang kuat terhadap pentingnya pencegahan kebakaran hutan demi kesejahteraan bersama dan kelestarian lingkungan.@Red.